Always too short for holidays, padahal udah cuti sebulan lebih dikit, tetap aja rasanya kurang, lumayanlah ketemu teman2 lama, ketemu makanan enak, jadi pingin cuti lagi nih...
Kembali ke blog, banyak juga pertanyaan euy, tak jawab satu satu sekenanya dulu ya.
toni: mas benny yang baik, menurut mas beny apakah kalo ada KPS yang join ikutan KSO sama Pertamina itu, si KPS berhak meng klaim equity reserves yang dia dapat dari porsi nya pertamina itu sebagai book reserves nya ya? Jan.16.08 11:14 AM
Toni yang baik juga, KSO itu agak unik, selintas kayak “PSC dalam PSC”, btw, jawaban saya ini belum tentu benar karena saya nggak tahu detailnya KSO. Berdasarkan pengamatan jarak jauh saja, kuncinya sebenarnya adalah pertanyaan ada nggak “transfer of interest” dari PTM ke Partner? kalau nggak ada, ya nggak bisa booking reserves, sependek yang saya tahu dalam KSO itu nggak ada transfer of interest, kaya service contract biasa. Mungkin teman PTM yang involved di KSO bisa menambah pencerahannya
Malik: Mas Beni, saya ada pertanyaan, apa benar untuk kontrak PSC kita yang baru diberlakukan DMO untuk gas? Kalo YA, gimana ketentuannya. Kebetulan saya sedang running economics untuk exploration/NV propects untuk Eastern-Indonesia. Makasih sebelumnya. Salam, Malik (TM'91). Jan.16.08 03:09 AM
Mas Malik, Ketentuan detailnya saya belum tahu, DMO untuk Gas, mungkin lebih tepat nyebutnya DMA kali (Domestic Market Allocation) itu khan isu serius bagi pemerintah dan saya pikir perspektif KKKS juga harus diubah untuk melihat kondisi tersebut sebagai “kebutuhan yang mendesak” bagi pemerintah. Berapa besarnya? Saya nggak tahu persis, bisa jadi itu bagian dari negosiasi berdasarkan keekonomian proyek tersebut. Bisa saja direkomendasikan oleh pemerintah sama dengan DMO oil sebesar 25% (tentu bisa juga lebih). Pada akhirnya kuncinya khan di pricing gas, kalau harga gas domestik juga bagus, mestinya itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan buat KKKS, bukankah dalam kasus2 lain, buyers domestik ternyata berani beli dengan harga yang lebih bagus daripada buyers di LN?. Sekali lagi ini juga berdasarkan pengamatan jarak jauh lho..
adhi: mau tanya mas benny, ada gak artikel tentang PSC gas natuna yang kontroversial itu ? kalo gak salah porsi kontraktor dan negara 100:0. Kemaren di todays dialog metro TV Wapres JK mengatakan psc dirubah total menanggapi keberatan Amin Rais. Syukur alhamdulillah kalo mas benny bisa nerangin kronologis sampe yang terbaru. Jan.08.08 07:32 AM
Mas Adhi, Artikel Natuna khan udah banyak dibahas di mass media, coba juga liat posting saya sebelumnya.
Eri: Mas Ben, happy new year 2008. Barusan saya baca di [LINK] kalau pemerintah RI sedang mengkaji sistem kontrak yg berbasis TIDAK menggunakan cost recovery. Salah satu usulan yg dipertimbangkan adalah untuk tender, point yang akan dinilai adalah berapa % split yang ditawarkan kepada pemerintah RI. Gimana ini mas? Jan.07.08 12:21 PM
Mas Eri, Happy new year juga, kemaren pas malem tahun baru saya di Jakarta, nggak kemana2, kecapean, tiduran aja dirumah.
Untuk kasus model kontrak yang tidak menggunakan “cost recovery” sudah banyak saya bahas, buat saya itu bukan solusi optimum buat government, saya kira itu euphoria saja karena terlalu ketakutan dengan cost recovery. Saya khawatir, at the end, government yang akan jadi looser..
Mengenai bid-able split, itu udah banyak di praktekan di LN (Libya, Angola dan banyak lagi), profit oil split dikosongin, IOC tinggal isi sendiri beraninya nulis angka berapa, kadang kadang nggak cuma split yang di tenderkan, yang lain bisa juga kaya: royalty, cost recovery limit, etc. Untuk kasus EPSA Libya, mereka malah terkaget kaget sendiri waktu buka hasil bid-nya, kok IOC masukin split nya kecil sekali buat si IOC nya. Waktu ada yang kritik, kok terms Libya ketat sekali, Boss minyaknya Libya sana enteng aja bilang, lha mereka sendiri yang nekat minta splitnya kecil kecil he he..
Erwin: salm kenal sy adlh mahsiswa jursan Business Management yg sdng menysun skripsi.sampai saat ni sy msh dibingungkan dgn topik pa yg akan tuls pd skripsi sy ini.Permasalahannya, sy sangat interest dng topik sosio ekonomi yn berkaitan dng [LINK] ingin skripsi sy trsebut selain sbg salah satu syarat klulusan meraih gelar Srjana, tp jg sbg informasi & solusi atas prmasalahan prekonomian indo.Shg skripsi sy dpt mnjd kritik bg Khalayak umum yg memiliki peran di dlmnya.apakah sdr beny bs memberikan masukan thp prmasalahan sy? Terima Kasih..Best Regard Dec.27.07 06:05 AM
dan: Halo Pak Benny, wah.. senang sekali membaca blog-nya bapak, sy mendapatkan pengetahuan bnyk sekali. Kebetulan saya sedang mengerjakan studi literatur mengenai aset manajemen negara di bidang oil n gas. Saya ingin share lebih lanjut, bisakah Pak Benny hubungi saya di email saya? thx.. Dec.26.07 10:14 AM
Mas Erwin, saya nggak bisa buka LINK nya, email JAPRI aja ke saya (blubiantara@gmail.com). Buat Mas Dan juga deh, kira2 apa yang bisa di share?
Juwarto: Mas Benny, saya mo nanya soal Pertamina. Apa semua (mayoritas) kontrak2 pertamina itu "no-ringfencing". Soalnya pertamina menggunakan metode konsolidasi untuk menghitung biaya2 yang ditagihkan ke negara. Akibatnya pembagian hasil migas ke daerah(pemda) terkesan tidak adil. Daerah yang seharusnya dapat bagi hasil tinggi jadi berkurang karena harus "mensubsidi" biaya daerah lain. Terima kasih. Juwarto Dec.14.07 04:18 AM
Mas Juwarto, pertanyaannya saya kira sudah dijawab dengan sangat baik oleh mas adhi, tengkiu mas adhi.
Martinus: Hello Pak Benny, apa kabar? Semoga baik dan sehat2 selalu ya. Apa Pak Benny tertarik untuk menulis blog tentang windfall profit? Apalagi ada wacana untuk DPR menerbitkan RUU mengenai windfall profit tsb. Thanks. Dec.14.07 01:16 AM
Mas Martinus, tentang windfall profit, boleh juga tuh he he.. tapi serem buat KKKS kali ya. Kalau kolega saya disini bilangnya gampang aja, kalau diterjemahkan kira kira begini: “mister IOC, ente khan nggak pernah nyangka kalau harga minyak jadi setinggi kaya gini waktu ngitung keekonomian proyek ente 5 – 10 tahun lalu, oke lah ogut percaya, ente pasti protes, bilang apa apa naek mas, ngebor mahal, cari karyawan profesional susah mintanya gaji gede semua, pokoke semuanya naek deh. Gini aja deh mister, ogut ngertilah itu semua, gimana kalau kita transparan aja hitung2 annya, ogut juga nggak enak kalau ente jadi tekor, tapi ya jangan terlalu pelit juga, ngakunya miskin terus, ngasih tapi sing ikhlas dong, makanya kita itung2-an transparan ajalah…”. Inilah diskusi windfall profit ha ha…
Kembali ke blog, banyak juga pertanyaan euy, tak jawab satu satu sekenanya dulu ya.
toni: mas benny yang baik, menurut mas beny apakah kalo ada KPS yang join ikutan KSO sama Pertamina itu, si KPS berhak meng klaim equity reserves yang dia dapat dari porsi nya pertamina itu sebagai book reserves nya ya? Jan.16.08 11:14 AM
Toni yang baik juga, KSO itu agak unik, selintas kayak “PSC dalam PSC”, btw, jawaban saya ini belum tentu benar karena saya nggak tahu detailnya KSO. Berdasarkan pengamatan jarak jauh saja, kuncinya sebenarnya adalah pertanyaan ada nggak “transfer of interest” dari PTM ke Partner? kalau nggak ada, ya nggak bisa booking reserves, sependek yang saya tahu dalam KSO itu nggak ada transfer of interest, kaya service contract biasa. Mungkin teman PTM yang involved di KSO bisa menambah pencerahannya
Malik: Mas Beni, saya ada pertanyaan, apa benar untuk kontrak PSC kita yang baru diberlakukan DMO untuk gas? Kalo YA, gimana ketentuannya. Kebetulan saya sedang running economics untuk exploration/NV propects untuk Eastern-Indonesia. Makasih sebelumnya. Salam, Malik (TM'91). Jan.16.08 03:09 AM
Mas Malik, Ketentuan detailnya saya belum tahu, DMO untuk Gas, mungkin lebih tepat nyebutnya DMA kali (Domestic Market Allocation) itu khan isu serius bagi pemerintah dan saya pikir perspektif KKKS juga harus diubah untuk melihat kondisi tersebut sebagai “kebutuhan yang mendesak” bagi pemerintah. Berapa besarnya? Saya nggak tahu persis, bisa jadi itu bagian dari negosiasi berdasarkan keekonomian proyek tersebut. Bisa saja direkomendasikan oleh pemerintah sama dengan DMO oil sebesar 25% (tentu bisa juga lebih). Pada akhirnya kuncinya khan di pricing gas, kalau harga gas domestik juga bagus, mestinya itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan buat KKKS, bukankah dalam kasus2 lain, buyers domestik ternyata berani beli dengan harga yang lebih bagus daripada buyers di LN?. Sekali lagi ini juga berdasarkan pengamatan jarak jauh lho..
adhi: mau tanya mas benny, ada gak artikel tentang PSC gas natuna yang kontroversial itu ? kalo gak salah porsi kontraktor dan negara 100:0. Kemaren di todays dialog metro TV Wapres JK mengatakan psc dirubah total menanggapi keberatan Amin Rais. Syukur alhamdulillah kalo mas benny bisa nerangin kronologis sampe yang terbaru. Jan.08.08 07:32 AM
Mas Adhi, Artikel Natuna khan udah banyak dibahas di mass media, coba juga liat posting saya sebelumnya.
Eri: Mas Ben, happy new year 2008. Barusan saya baca di [LINK] kalau pemerintah RI sedang mengkaji sistem kontrak yg berbasis TIDAK menggunakan cost recovery. Salah satu usulan yg dipertimbangkan adalah untuk tender, point yang akan dinilai adalah berapa % split yang ditawarkan kepada pemerintah RI. Gimana ini mas? Jan.07.08 12:21 PM
Mas Eri, Happy new year juga, kemaren pas malem tahun baru saya di Jakarta, nggak kemana2, kecapean, tiduran aja dirumah.
Untuk kasus model kontrak yang tidak menggunakan “cost recovery” sudah banyak saya bahas, buat saya itu bukan solusi optimum buat government, saya kira itu euphoria saja karena terlalu ketakutan dengan cost recovery. Saya khawatir, at the end, government yang akan jadi looser..
Mengenai bid-able split, itu udah banyak di praktekan di LN (Libya, Angola dan banyak lagi), profit oil split dikosongin, IOC tinggal isi sendiri beraninya nulis angka berapa, kadang kadang nggak cuma split yang di tenderkan, yang lain bisa juga kaya: royalty, cost recovery limit, etc. Untuk kasus EPSA Libya, mereka malah terkaget kaget sendiri waktu buka hasil bid-nya, kok IOC masukin split nya kecil sekali buat si IOC nya. Waktu ada yang kritik, kok terms Libya ketat sekali, Boss minyaknya Libya sana enteng aja bilang, lha mereka sendiri yang nekat minta splitnya kecil kecil he he..
Erwin: salm kenal sy adlh mahsiswa jursan Business Management yg sdng menysun skripsi.sampai saat ni sy msh dibingungkan dgn topik pa yg akan tuls pd skripsi sy ini.Permasalahannya, sy sangat interest dng topik sosio ekonomi yn berkaitan dng [LINK] ingin skripsi sy trsebut selain sbg salah satu syarat klulusan meraih gelar Srjana, tp jg sbg informasi & solusi atas prmasalahan prekonomian indo.Shg skripsi sy dpt mnjd kritik bg Khalayak umum yg memiliki peran di dlmnya.apakah sdr beny bs memberikan masukan thp prmasalahan sy? Terima Kasih..Best Regard Dec.27.07 06:05 AM
dan: Halo Pak Benny, wah.. senang sekali membaca blog-nya bapak, sy mendapatkan pengetahuan bnyk sekali. Kebetulan saya sedang mengerjakan studi literatur mengenai aset manajemen negara di bidang oil n gas. Saya ingin share lebih lanjut, bisakah Pak Benny hubungi saya di email saya? thx.. Dec.26.07 10:14 AM
Mas Erwin, saya nggak bisa buka LINK nya, email JAPRI aja ke saya (blubiantara@gmail.com). Buat Mas Dan juga deh, kira2 apa yang bisa di share?
Juwarto: Mas Benny, saya mo nanya soal Pertamina. Apa semua (mayoritas) kontrak2 pertamina itu "no-ringfencing". Soalnya pertamina menggunakan metode konsolidasi untuk menghitung biaya2 yang ditagihkan ke negara. Akibatnya pembagian hasil migas ke daerah(pemda) terkesan tidak adil. Daerah yang seharusnya dapat bagi hasil tinggi jadi berkurang karena harus "mensubsidi" biaya daerah lain. Terima kasih. Juwarto Dec.14.07 04:18 AM
Mas Juwarto, pertanyaannya saya kira sudah dijawab dengan sangat baik oleh mas adhi, tengkiu mas adhi.
Martinus: Hello Pak Benny, apa kabar? Semoga baik dan sehat2 selalu ya. Apa Pak Benny tertarik untuk menulis blog tentang windfall profit? Apalagi ada wacana untuk DPR menerbitkan RUU mengenai windfall profit tsb. Thanks. Dec.14.07 01:16 AM
Mas Martinus, tentang windfall profit, boleh juga tuh he he.. tapi serem buat KKKS kali ya. Kalau kolega saya disini bilangnya gampang aja, kalau diterjemahkan kira kira begini: “mister IOC, ente khan nggak pernah nyangka kalau harga minyak jadi setinggi kaya gini waktu ngitung keekonomian proyek ente 5 – 10 tahun lalu, oke lah ogut percaya, ente pasti protes, bilang apa apa naek mas, ngebor mahal, cari karyawan profesional susah mintanya gaji gede semua, pokoke semuanya naek deh. Gini aja deh mister, ogut ngertilah itu semua, gimana kalau kita transparan aja hitung2 annya, ogut juga nggak enak kalau ente jadi tekor, tapi ya jangan terlalu pelit juga, ngakunya miskin terus, ngasih tapi sing ikhlas dong, makanya kita itung2-an transparan ajalah…”. Inilah diskusi windfall profit ha ha…
No comments:
Post a Comment