Friday, June 17, 2011

Iran - Buy Back Contract


Didalam model kontrak perminyakan dunia, salah satu contoh model service contract yang cukup terkenal adalah apa yang dikenal dengan Iran Buyback Contract. Saat ini model buyback adalah satu satunya model yang tersedia bagi perusahaan minyak yang mau investasi di Iran. Untuk model PSC, sementara ini belum akan digunakan, kalaupun ada wacana kesana, hanya akan diberlakukan untuk daerah daerah di perbatasan Iran.

Bagaimana mekanisme model buyback?
Buyback itu sebenarnya tidak lain adalah mekanisme cost plus, dimana biaya biaya aktual ditambah dengan fee akan dibayarkan ke Kontraktor dari produksi yang dihasilkan. Kewajiban Kontraktor adalah mempersiapkan dan membiayai rencana pengembangan lapangan termasuk eksekusinya. Apabila tahapan pengembangan tersebut telah selesai dan siap dioperasikan, maka selanjutnya diserahkan ke perusahaan nasional Iran (NIOC).

Mekanisme detilnya adalah sebagai berikut:
  • Kontraktor menyediakan biaya investasi kapital yang diperlukan untuk membiayai proyek pengembangan lapangan sesuai dengan Master Development Plan (MDP)
  • Setelah pekerjaan pembangunan sarana dan fasilitas produksi selesai (siap diproduksikan), maka terjadi serah terima (hand-over) dari Kontraktor ke NIOC, yang mana NIOC ini selanjutnya akan menjadi operator.
  • Biaya biaya yang telah dikeluarkan Kontraktor ditambah “bank charges” sebesar LIBOR plus akan dibayarkan dari bagian produksi.
  • Kontraktor akan memperoleh remuneration fee (yang telah disetujui pada awal kontrak), besarnya fee ini dihitung dari ROR yang diinginkan, umumnya ROR berkisar 15% – 20%. Fee ini  dibayarkan bersama dengan pengembalian biaya (cost recovery).
  • Cost recovery dan fee ini dibayarkan oleh NIOC selama periode tertentu, sekitar 5-7 tahun mulai dari awal produksi. Pembayaran biasanya dibatasi sampai 60-65% dari total produksi per tahun.

Model buy back ini pada awalnya hanya untuk proyek pengembangan (Development Phase), dalam hal ini tahap eksplorasi telah dilakukan sebelumnya oleh NIOC, dengan demikian, secara teoritis, resiko tidak ditemukan minyak (dry hole) hampir tidak ada. Dalam perjalanannya, diperkenalkan juga model buyback yang mulai dari tahap eksplorasi.

Untuk model yang mulai dari tahap eksplorasi, apabila terjadi “commercial discovery”, maka Kontraktor harus bernegosiasi lagi dengan NIOC mengenai term & kondisi untuk tahap berikutnya (development phase). Kontraktor yang menemukan ini akan diprioritaskan untuk pengembangan. Kalau seandainya tidak ada kecocokan term & kondisi dengan NIOC, maka Kontraktor akan memperoleh pengembalian biaya biaya eksplorasinya ditambah dengan  reward.

Bagaimana kalau dibandingkan dengan PSC?
Tentu banyak bedanya, pertama, dari periode produksi, pola PSC rata rata mencapai 15-20 tahun (biasanya ada opsi perpanjangan sebelum kontrak berakhir), sementara model Iran buyback – pengembalian cost recovery dan fee dibatasi selama 5-7 tahun.

Dari sisi resiko bagi Kontraktor, model buyback standard jelas lebih kecil resikonya, karena sudah ada commercial discovery. Dari sisi pembukuan cadangan (booking reserves), sebagaimana model service contract lainnya, maka Kontractor tidak bisa membukukan cadangan. Karena adanya keterbatasan tersebut (periode, fixed return, tidak ada insentif apabila ternyata kinerjanya melampaui perkiraan, tidak bika membukukan cadangan), maka buyback ini agak kurang populer bagi Kontraktor.

Awal bulan Februari 2007, NIOC mengadakan konferensi dan presentasi di Wina, Austria, mengenai modifikasi paling anyar dari model Iran buyback – sekaligus memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mempromosikan beberapa block yang akan ditawarkan. Perubahan penting itu adalah bahwa Kontraktor bisa terlibat dari eksplorasi sampai produksi (full-cycle), periode produksi diperpanjang jadi 20 tahun, ada mekanisme untuk perhitungan project costing supaya lebih akurat dan fleksibel, ada komite bersama antara kontraktor dan NIOC sehingga setelah "serah terima" - Kontraktor masih dilibatkan untuk urusan operasionalnya dan ada skema penalti & reward sebagai insentif untuk mengoptimalkan produksi. Buat Kontraktor, ternyata perubahan ini dirasakan masih kurang, menarik menyimak komentar Ali Ghezelbash, independent oil analyst, "It's a small step in the right direction, but companies will always want more," (“ini suatu langkah kecil yang tepat, namun demikian perusahaan minyak tentu selalu berharap lebih banyak”).  Dia menambahkan. "We weren't expecting a revolution. But at least they are modifying the contracts." (Kami tidak mengharapkan langkah yang revolusioner, tetapi paling tidak mereka mulai memodifikasi kontrak).