Ini lanjutan dari posting sebelumnya (cadangan migas bertambah), sekarang coba kita lihat bagaimana performance kita dibandingkan tetangga yang rada selevel. Saya pilih negara pembanding adalah: Malaysia, Vietnam, China, India dan Australia. Data yang saya olah ini sumbernya dari IHS Energy, kebetulan disini kita anggota, sehingga punya akses ke database mereka (IHS Energy).
Berikut kita lihat dulu 3 chart berikut ini:
Berikut kita lihat dulu 3 chart berikut ini:
Tentu banyak paramenter lagi yang harus diplot untuk memberi gambaran utuh aktivitas eksplorasi dan kenerjanya, seperti: berapa banyak ngebor wildcat, ngebor sumur appraisal, berapa banyak discovery, berapa banyak 2D dan 3D seismic, pembagian aktivitas & kinerja untuk onshore dan offshore. For the sake of simplicity, saya ambil 3 plot diatas saja, yang saya anggap cukup mewakili kinerja untuk tujuan perbandingan.
Data dari IHS energy paling baru sampai tahun 2006, data 2007 belum masuk. Dengan demikian, kalau kita bicara 5 tahun terakhir, maka itu maksudnya periode (2002 - 2006), sementara kalau kita bicara 10 tahun terakhir, itu maksudnya periode (1997 - 2006).
Chart 1, untuk tambahan "cadangan" (saya pakai tanda kutip, karena istilah cadangan tidak tepat juga, harus memenuhi beberapa kriteria untuk layak disebut cadangan), istilah yang lebih pas adalah "tambahan volume" (volume added). Chart 1 ini untuk liquid (dalam hal ini maksudnya: minyak). Seperti dapat kita lihat bahwa untuk 10 tahun terakhir, kita masih lebih baik dari India dan Australia, tapi kalau kita fokus ke 5 tahun terakhir, kita urutan paling bontot.
Chart 2 untuk gas, tampaknya untuk gas, nasib kita lebih baik, khususnya 10 tahun terakhir. Namun kalau fokus ke 5 tahun terakhir, ternyata tidak terlalu menggembirakan juga.
Chart terakhir menunjukkan rata rata besarnya discovery dan Success Rate dari ngebor wildcat. Kita kalah jauh sama Vietnam dan Malaysia, nasibnya mirip mirip Australia, dalam arti rata rata discovery yang ditemukan ukurannya kecil kecil. kalau dilihat dari success rate ngebor, kita hanya lebih bagus dari India.
-----------------------
Saya kira kinerja ini bisa menjadi refleksi buat kita untuk memikirkan kedepannya bagaimana. Belakangan tampaknya euforia kita masih seputaran cost recovery, mikirin gimana bikin kontrak yang nggak ada cost recovery, "nasionalisasi" dan lain lain. Kita harus juga melihat kenyataan bahwa secara statistik tambahan cadangan, kita mulai kalah kompetitif. Mari kita bikin iklim investasi yang kondusif buat investor DN dan LN, tentu iklim investasi ini maksudnya luas, termasuk government regulation, law enforcement dan teman temannya.
Saya suka dikritik teman kalau ngomong iklim investasi kondusif, dia bilang: "iklim kaya apa Ben, lu baca tuh koran isinya: pejabat, jaksa, DPR ternyata sibuk dengan urusan suap menyuap, sogok menyogok semua, realistis ajalah, jangan ngomong yang diawang awang, calon investor yang baru lihat lihat aja sudah dipalakin...!!". Denger jawabannya, saya merenung, bener juga sich.. wah pusing dah.. !!