Monday, May 28, 2007

Terms Baru Bolivia?

Tag board dari Mas tanto: mohon dibantu utk bs sharing klo ada sumber info mengenai sistem kontrak migas di bolivia yg ditetapkan evo morales, trimakasih

Saya juga belum punya info detail mas modelnya kaya gimana, paling infonya dari yang di quote koran koran, dimana disebutkan dengan kontrak baru itu, semua perusahaan asing harus menyetor 82 persen dari penerimaan (bukan total laba) ke YPBF dan hanya 18 persen untuk perusahaan asing sebagai operator eksplorasi minyak.

Diskusi ini khan rame di miling list, apalagi 82% itu khan dari gross revenue, emang luar biasa sich! Bagus mana dengan 85%: 15% nya PSC kita?
Saya posting sebagian komentar saya di miling list, yang terkait dengan diskusi ini:
------------------
Rekan milis Yth,

Izinkan saya ikut urun rembuk tentu dengan spirit yang juga ingin belajar. Memang kalau dibandingkan, “Gov.Take” RI yang 85% dengan “82% dari total value-nya” Bolivia, jelas lebih baik punya Bolivia. Kalau diasumsi cost yang dikeluarkan 10% dari total value, maka “Gov. Take” Bolivia jatuhnya 91% (82% / 100%-10%). Kalau cost nya lebih besar. Maka “Gov. Take”nya akan lebih besar lagi, kalau cost-nya =18%, Gov Take = 100% buat Bolivia, Kontraktor nggak dapet apa apa… jadi kalau cost-nya sama atau lebih dari 18%, tanpa diusir kontraktor akan pulang sendiri..!!

Pembagian model Bolivia ini memang luar biasa tingginya buat negara, sayangnya dikoran koran nggak begitu jelas, terms ini untuk proyek2 apa saja, kalau kita cari di internet lebih detail, sebenarnya terms ini khan untuk proyek yang sudah berjalan (kalau nggak salah untuk proyek gas dengan rate diatas 100 mmcf/d). Pertanyaannya: kenapa kontraktor kok (akhirnya) setuju juga dengan terms yang “luar biasa” tingginya ini?, jawabnya simpel: karena mereka udah tahu persis struktur biayanya, paling tinggal maintain biaya produksi saja, bila perlu nggak usah invest lagi, nggak usah ngebor2 lagi, bisa jadi “biaya produksi” yang dikeluarkan kontraktor sekitar 10% (atau kurang) dari total value. So ..masih dapet bagian profit sekitar 9%.

Model PSC kita yang 85:15 itu khan untuk “full cycle”, dari eksplorasi sampai produksi, kalau membandingkan model full cycle dengan negara lain, menurut saya “Gov Take” nya (85%) sudah cukup fair. Bolivia pun tidak mungkin menawarkan model mereka itu untuk block baru, dijamin nggak ada satupun investor yang tertarik!. Mana ada investor nekat, ngebor eksplorasi belum ketahuan hasilnya, kalaupun nanti dapet terus dikembangkan, akses ke revenue dibatasi cuma 18%!. Kapan baliknya biaya biaya yang telah dikeluarkan?

Dstnya....

--------cut--------

Sebenernya apa yang terjadi di Bolivia dan Venezuela tidak terlepas dari adanya "unfair contract" pada masa lalu, makanya selalu dibilang, kalau ente mau kontrak yang langgeng dalam jangka panjang, bikinlah terms yang fair dan fleksibel.. kalau nggak, ya ditengah jalan pasti akan ribut ribut...

Memang nggak mudah sich, ilustrasinya gini: pada saat belum diketemukan apa apa, terms yang disepakati kelihatannya "cukup fair", tapi pada saat ada penemuan yang gede, mulai ada tekanan dari "shareholders" di host country yang menganggap kalau terms yang telah disepakati terlalu lunak buat Kontraktor... Begitu pula kalau lapangan udah tua, karena perlu investasi untuk meningkatkan atau mempertahankan produksi, gantian kontraktor yang merengek rengek, bilang kalau terms yang lama sudah nggak pantes lagi, minta diubah supaya lebih lunak..he he, ya begitulah broer.. lagi lagi.. that's life!

No comments: