Thursday, November 08, 2007

Harga minyak & spekulan

Pertanyaan dari Mas Adjie di tag board: Mas Benny, katanya salah satu penyebab harga minyak naik karena ulah spekulan, bisa diberi gambaran sedikit mekanismenya? Thanx
------

Coba lihat posting2 saya sebelumnya yang ada basic tentang futures oil market, coba baca juga artikel bagus dari washington Post (5 Nov 2007) : “Oil's Recent Rise Not as Familiar as It Looks - Traders, Not Political or Supply Concerns, May Be Pushing Fuel Toward $100ini link-nya.

Pada umumnya yang dimaksud spekulator dalam "crude oil papers" itu adalah kelompok yang tidak ada hubungannya dengan transaksi crude beneran. Mis; hedge, pension fund, etc. Transaksinya dicatat sebagai "non-commercial" oleh CFTC, Oleh karena itu non-commercial ini dianggap sebagai proxy spekulator. Analis berusaha mencari hubungannya dengan harga minyak, misalkan dengan membuat plot: harga minyak (WTI) thd transaksi non-commercial, harga minyak thd open interest volume dan lain lain.

Mengapa spekulasi kena getahnya dan dituding ikut2 bikin melonjaknya harga minyak? Beberapa tahun belakangan para pemain di futures markets ini meningkat sekitar empat kali lipat dibanding 10 tahun yang lalu, begitu pula transaksi untuk kontrak “non-commercial”. Beberapa studi menyebutkan bahwa hanya melihat fundamental penawaran vs. permintaan di “physical market” tidak memberikan gambaran “oil market” yang utuh tanpa membahas pengaruh “paper market”. Oleh karena itu, sebagian analis percaya bahwa meningkatnya transaksi spekulan ini berpengaruh terhadap peningkatan harga, walaupun susah dihitung secara kuantitatif berapa besar pengaruh kenaikan harga akibat “ulah” spekulan ini.

Namun banyak juga studi yang menyimpulkan sebaliknya, bahwa spekulan tdak banyak berpengaruh terhadap harga minyak, tetapi yang terjadi adalah harga minyak yang mempengaruhi spekulan.. kaya ayam sama telor… siapa duluan?

Analis yang mem-plot harga minyak dengan transaksi non-commercial maupun volume open interest, bisa menunjukkan hubungan bahwa pada periode tertentu ada korelasi positif, namun pada periode lain tidak ada korelasinya..

Saya ingat salah satu presenter (lupa namanya) waktu workshop financial market and oil prices tahun lalu, dia bilang: pengaruh (spekulan thd harga minyak) sangat komplek, tidak bisa dilihat hubungannya melalui korelasi dan regresi yang sederhana. Saya kira pendapat mister ini bener juga, realitas terkadang terlalu sulit dimodelkan melalui plot plot yang sederhana.

6 comments:

Anonymous said...

Mas Benny,
saya ragu bahwa kenaikan harga minyak ini adalah kenaikan yang sebenarnya karena permintaan dan penawaran. Faktor pelemahan nilai dollar, inflasi dan sebagainya membuat harga minyak terlihat tinggi, naik 5 kali lipat dalam satu dekade terakhir.

Untuk menguji keraguan saya, saya coba mengganti harga minyak dari dollar ke gram emas per barrel. Hasilnya, harga minyak memang naik, tapi tidak sedrastis dalam dollar. Dalam emas, harganya hanya naik dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir, dari 1.75 gram emas per barrel menjadi 3.1 gram per barrel.

Bisakah kenaikan harga yang nyata ini dipakai sebagai patokan bahwa harga minyak memang naik karena permintaan dan penawaran?

Hilangkan dollar dalam harga, maka hilang juga spekulasi dan inflasi.

Benny Lubiantara said...

Mas Barkah,

Menarik juga Anda melihat dari sudut yang lain, saya ada sedikit pertanyaan: ketika mengkonversi dari dollar ke gram emas, bukankah faktor inflasi masih masuk disana, saya mengasumsi Anda memakai harga nominal emas, kecuali kalau Anda sudah memakai harga real emas terhadap base year tertentu.

Yang umum dilakukan adalah membuat time series plot harga minyak nominal, kemudian menghitung harga real-nya thd base year tertentu (sehingga dalam hal ini kita mengabaikan inflasi). Hasil yang diperoleh nggak beda jauh dengan temuan Anda, bahwa secara real kenaikan harga minyak jauh dibawah kenaikan secara nominal, roughly sekitar 2 x harga tahun sepuluh tahun yang lalu.

Terima kasih,

Anonymous said...

wah mas, ilmu saya gak nyampe kesana. yang saya lakukan adalah membagi harga minyak dengan harga emas saja. keduanya adalah harga rata-rata. saya cuma dapat angka dari tahun 1975-2007 yg belum disesuaikan dg inflasi. karena setara, maka kedua nilai dollar tersebut bisa saling menghilangkan dan saya tidak perlu repot bikin basis harga emas terlebih dulu. grafiknya bisa dilihat di situs saya

Benny Lubiantara said...

Mas Barkah jangan suka merendah gitu lah, saya juga nggak paham2 amat kok, modal nekat aja he.. Btw, pingin lihat plot nya, situsnya apa namanya?

Anonymous said...

sorry, kesannya sok tenar jadi semua orang tau situs saya. :-)
http://bw.or.id/blog/352/benarkah-harga-minyak-naik.htm

Anonymous said...

kok domain nya expired mas Barkah?