Wednesday, February 07, 2007

PSA di Russia

Saya mengacu ke pertanyaannya Mas Iwan PS di tag board: “saya baca beberapa artikel bahwa PSC/PSA "gagal" di Russia, any comments?”, karena nggak mungkin dijawab singkat, maka komentar saya dibawah ini adalah yang paling singkat hehe..
----------

“Unik, kompleks, lain dari yang lain” – adalah tiga hal untuk menggambarkan perkembangan model kontrak migas di Russia. Production Sharing Agreement (PSA) adalah istilah yang lebih populer disana, jadi kita ngikut aja pake istilah PSA bukan PSC.

Latar Belakang:
Sejak dikeluarkan Subsoil Law (1992), sebagian besar lapangan migas dikembangkan dengan model Royalty/Tax. Model R/T ini cenderung tidak stabil khususnya dimata investor luar negeri, artinya, kapan aja pemerintah bisa naikin royalti atau pajak tanpa harus “diskusi” dengan investor, kekhawatiran ini akan lebih serius untuk suatu negara yang secara politik dan ekonomi tidak stabil.

PSA Law mulai effektif berlaku tahun 1996, setelah melalui pembahasan panjang di level eksekutif dan legislatif (federal dan lokal) sejak tahun 1992. Kenapa kok PSA kurang berhasil?, kita bisa lihat dari berbagai aspek. Pertama, aspek Legal, kalau kita telusuri, permasalahan utamanya itu adalah tumpang tindihnya peraturan PSA dengan peraturan lain lain baik ditingkat pusat dan lokal, concern bagi investor persis seperti model R/T tadi, yaitu ketidakpastian peraturan yang bisa mengurangi keuntungan atau kalau apes malah membuat kerugian bagi investor.

PSA Law ini “diperbaharui” terus, PSA Law (1999) ada pembatasan lapangan lapangan yang boleh dikembangkan, yaitu hanya sebesar 30% dari total deposit. Beberapa regulasi yang bertentangan dicabut, namun dimunculkan kendala yang baru lagi. Pada PSA Law (2001), mulai diperkenalkan ”direct sharing method” (mirip dengan konsep pembagian berdasarkan Gross Revenue - lihat posting2 sebelumnya). Metoda ini sebenarnya menarik buat existing projects dimana biaya dan produksi sudah dapat diprediksi, “advantage” ini berkurang karena pada saat yang sama diperkenalkan juga skema perpajakan yang baru. PSA Law (2003), memuat mekanisme untuk memperoleh akses PSA menjadi semakin sulit karena banyaknya urusan administrasi dan birokrasi.

Disamping aspek legal, aspek yang tidak kalah pentingnya adalah adanya tarik menarik dan saling pengaruh antara kubu pendukung PSA dan kubu nasionalis yang anti PSA baik di level eksekutif maupun legislatif. Kubu yang anti ini, pada tahun 2003 gencar melakukan kampanye anti PSA.

Model PSA
Mekanisme “production sharing” model PSA Russia terdiri dari dua metoda. Pertama yang mereka sebut dengan “indirect sharing method”, yang sebenarnya sama dengan PSC biasa dimana profit oil (setelah dipotong cost oil, dimana ada cost recovery limit sebesar 75% sampai 90% tergantung lokasinya) dibagi antara pemerintah dengan investor (oil and gas companies) sesuai dengan formula yang disepakati (formulanya profitability/IRR based). Kedua, ada juga pilihan “direct sharing method”, dimana produksi langsung dibagi antara pemerintah dengan investor (ini sama dengan metoda pembagian berdasarkan Gross Revenue – lihat posting sebelumnya)

Bagaimana masa depan PSA?
Dari 29 proyek migas yang sudah memperoleh persetujuan parlemen Russia, sejauh ini yang jalan cuma 3 (Sakhalin I, Sakhalin II dan Khayarga), yang lain masih menunggu negosiasi, masih jauh dari implementasi. Sakhalin I dikomandoi oleh ExxonMobil, Sakhalin II oleh Shell dan Khayarga oleh Total.

Terlepas dari timbulnya ketidaksepahaman (antara pihak berwenang di Russia dengan operator PSA ) terkait dengan biaya proyek proyek tersebut yang membengkak (khusus Sakhalin II ditambah lagi adanya masalah lingkungan), pada saat ini ketiganya sudah memasuki tahapan produksi yang memberikan kontribusi cukup besar bagi Russia. Namun demikian tekanan politis masih kuat khususnya dari kalangan yang anti PSA, pendukung kelompok ini mempunyai argumentasi bahwa model PSA memberikan pendapatan dari hasil migas yang lebih sedikit buat negara. Disamping itu ada persepsi yang berkembang disana bahwa model PSA ini “bikinan negara barat” yang mana nggak cocok diterapkan di Russia, nah lho!

Masa depannya gimana? Sebagian pengamat pesimis mengenai nasib PSA di Russia, bisa jadi memang Russia merasa tidak perlu investasi asing masuk dalam bentuk PSA, kalaupun investasi mau masuk, mungkin dalam bentuk lain, misalnya “equity investment” ke private companies, kaya kasus BP yang beli 50% share TNK tahun 2003.

Begitulah, Russia yang mempunyai cadangan minyak terbukti (proven reserves) mencapai 5% dari cadangan minyak dunia dan lebih dari 30% untuk gas, memang menjadi “orang penting” dalam kancah industri migas dunia, banyak negara yang “nafasnya” tergantung sama mereka khususnya negara2 eropa. Jadi ya, kembali seperti kalimat pembuka tadi, industri migas mereka memang: unik, kompleks, dan beda…
-----
Referensi dari beberapa makalah dan publikasi internal, seperti: Oil, Gas & Energy Law Intelligence (OGEL), Cambridge Energy Resources Associates (CERA) dan Centre for Global Energy Studies (CGES).

No comments: