Tuesday, June 19, 2007

Royalty (10%) vs FTP (15%)

Mas Budi teman saya tanya: “katanya untuk fiscal terms RI yang baru, FTP-nya berubah (turun dari 15% jadi 10%) dan tidak dibagi dengan Kontraktor. Ada teman yang bilang ini lebih baik buat Kontraktor, sementara teman lain bilang sebaliknya. Menurut mas BL, ini lebih baik buat government atau buat kontraktor?, wassalam…..”
----------------

Mas Bud, piye kabare?, saya juga dengar katanya demikian, kalau katakanlah FTP jadi 10% terus tidak dibagi (dengan Kontraktor), lha itu khan namanya Royalty, kenapa nggak pake nama Royalty aja sich?, wong dimana mana disebutnya Royalty, mungkin kita masih alergi dengan istilah Royalty. Selama ini khan istilah FTP (sepanjang yang saya tahu yang pakai hanya RI), diotaknya pengamat (FTP itu) dibagi dengan Kontraktor, ya kalau sudah nggak dibagi harus clear bener itu, “ini FTP yang nggak dibagi lho.. !”, Btw, apalah artinya sebuah nama?, tapi nanti ada yang protes, "nama penting lho mas, masak semua orang dipanggil, broer.. broer....".

Anyway, sekarang kita diskusi aja mana yang lebih baik, cuma saya mohon maaf supaya nggak bingung, saya akan pakai istilah Royalty 10% untuk "FTP 10% yang tidak dibagi" itu. Seperti biasa contoh soal akan membuat sesuatu menjadi lebih sederhana. Lihat gambar dibawah:

Gambar sebelah kiri FTP = 15%, sebelah kanan Royalty = 10%, kita anggap cost oil (cost recovery) sebesar 50% dari Gross Revenue, kalau kita bandingkan, maka bagian (share) government untuk yang model Royalty 10% lebih baik dibanding FTP 15% (44 dibanding 42.5).

Sekarang kita anggap cost oil-nya besar, yaitu 100% dari Gross Revenue, lihat gambat dibawah:

Apa yang terjadi, ternyata FTP 15% lebih baik dari Royalty 10% (12.8 banding 10). Karena perbandingan ini sensitif terhadap persentase cost terhadap Gross Revenue, sekarang kita plot aja biar lebih jelas, lihat gambar bawah:

Apabila persentase cost terhadap Gross Revenue > 87%, maka FTP 15% akan lebih baik buat Government, sebaliknya apabila persentase cost thd Gross Revenue kecil (<87%),>

Pada saat produksi awal, karena banyak investasi yang telah dikeluarkan, maka Gross Revenue pada tahun awal tersebut tidak cukup untuk membayar cost, dengan demikian pada awal produksi, FTP=15% lebih “menguntungkan” bagi Pemerintah. Sebaliknya setelah sebagian besar biaya biaya investasi telah di recovered, maka pada periode tersebut, persentase cost thd Gross Revenue akan menurun, dalam kondisi seperti ini, maka Royalty=10% akan lebih “menguntungkan” bagi Pemerintah.
Jadi, teman teman mas Budi tadi, kelihatannya keduanya benar, tergantung kondisi diatas!

Namun demikian, kita harus catat bahwa apabila kita melihat "full cycle" (dimana cost thd gross revenue hampir pasti dibawah 87%), disamping itu dari perhitungan GT, model royalty 10% akan memberikan GT sebesar 87% - 88%, sementara model FTP 15%, hanya sebesar 85%. Maka model Royalty 10% secara umum tentunya lebih baik bagi Pemerintah.

No comments: