Sebagai komoditi, minyak mentah (crude oil) berharga karena dapat diubah menjadi produk produk hasil kilang (refined products) yang bisa digunakan langsung oleh para konsumer termasuk kita kita ini. Harga suatu jenis minyak mentah pada dasarnya dipengaruhi oleh jenis atau komposisi produk hasil kilang yang akan diperoleh. Masing masing produk hasil kilang mempunyai pasar sendiri sendiri, sementara masing masing jenis crude menghasilkan bermacam macam jenis produk.
Supaya ada gambaran lebih jauh, kita sedikit masuk ke bagaimana prinsip kerja refinery. Pada dasarnya refinery ada 2 macem, pertama yang sederhana (simple refinery) kadang disebut juga “distillation”. Prosesnya sesuai namanya ya simpel aja, crude dipanaskan sampai 300 - 400 derajat Celcius, kemudian crude yang sudah dipanaskan tadi terpisah sesuai dengan “boiling point ranges”, mulai dari yang paling atas, produk dengan “boiling point” paling rendah (Gas, LPG) kemudian diikuti produk lain sesuai dengan kenaikan boiling point range-nya.
Supaya ada gambaran lebih jauh, kita sedikit masuk ke bagaimana prinsip kerja refinery. Pada dasarnya refinery ada 2 macem, pertama yang sederhana (simple refinery) kadang disebut juga “distillation”. Prosesnya sesuai namanya ya simpel aja, crude dipanaskan sampai 300 - 400 derajat Celcius, kemudian crude yang sudah dipanaskan tadi terpisah sesuai dengan “boiling point ranges”, mulai dari yang paling atas, produk dengan “boiling point” paling rendah (Gas, LPG) kemudian diikuti produk lain sesuai dengan kenaikan boiling point range-nya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlqY4u4lzPi4LnrGEN44rDLH9lutRrwSEJdU3ShCTiJNhNx9p0IqTOjzonyKGyyFUGzan8aWScTaQIlyH9m0Hp4Ut5fMwY8bMuDbNQRCWE3bRMJAnhHYevRsOAAp5cIa18X5dAPQ/s400/simple.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTQTy2cj5fXz_M0VNCE4_OJd2xtGwRf2qhRahyphenhyphenufnEggBrpe7EmuKOH9EAz6pzjogB7yNNexEHu5oAJV9KlRZumaJEHywIDwowDK3-369grRB59GMoNGQelW3FXLxoeiXkiI6l6g/s400/complex.jpg)
Supaya ada gambaran lebih jelas, bayangkan minyak mentah katakanlah jenis ringan, masuk ke refinery (simple dan complex), maka variasi produk hasil kilangnya kira kira seperti gambar dibawah. Jelas terlihat bahwa complex refinery akan menghasilkan light products yang lebih besar kuantitasnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGON71P__PId6WcX7fHBgIz_KUC_kLYpIGANTLKCW2KHCrKKYmJy7x-zI5VB1gWMSpXIKj2TxrHvm6aLFfCUL0Ntg64vVnqCOgCYArRYPXXMxePHkI_AF_yY-DgxjLYK1-BhyphenhyphenP7g/s400/variations.jpg)
Mari sekarang kita diskusi aspek keekonomian kilang (refinery economics). Industri kilang tuh ribet, sebabnya antara lain: feedstock-nya macem macem, jenis prosesnya juga macem macem, output atau produknya sami mawon (maksudnya macem macem juga), kualitas produk demikian juga, dan (jangan dilupakan) sangat berorientasi ke pasar (market oriented). Salah satu aspek dalam refinery economics itu adalah istilah yang umum dipakai dan sangat dikenal, yaitu: Refining Margin (RM). RM ini mewakili monetary gain atau loss yang diakibatkan pilihan untuk memproses marginal atau incremental barrel dari minyak mentah yang dipilih oleh kilang tersebut untuk di proses (waduh jelek bahasa terjemahannya..), ini saya translate dari definisinya IEA. Aslinya gini: RM represent the monetary gain or loss associated with processing a marginal or incremental barrel of crude oil that a refiner might choose to process.
Maksudnya kira kira gini, misalnya untuk kilang di Singapore, RM untuk minyak mentah yang akan di proses beda beda, apakah itu minyak mentah: Minas, Tapis atau Dubai. Minas misalnya RM-nya lebih tinggi dibanding Tapis dan Dubai tersebut.
Bagaimana menghitung RM, lihat gambar berikut dulu:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7gRAwS_JCMZF401c2haqHtyquKNpw5NHMTzypRn35IYztWzakIaw6O0nMe5QF6MuZcTT1KKQZfDvqlZJJfdmWVqKU6hHKrwJBZV8eHxtfxvqwyvA4JRuclHxfMXjb-zoeFonXpw/s400/rm.jpg)
GPW = Yield (%) x Products Price Spot Market ($/bbl)
Netback = GPW – Refining Cost – Transportation Cost
Refining Margin = Netback – Crude Oil Price
RM merupakan indikator yang berguna bagi kilang untuk menaikkan atau menurunkan tingkat produksinya, atau dengan kata lain merupakan indikasi insentif bagi kilang untuk memproses lebih banyak crude (tertentu) menjadi produk, selain itu juga merupakan marketing tool bagi yang punya kilang dan pemilik crude.
Demikian dulu deh..!
4 comments:
Very useful information... do u have an English version?
Bapak.. Saya Mahasiswa H.I FisiP UNHAS Makassar... sedang mennulis skripsi tentang "mekanisme kenaikan harga minyak dunia dan pengaruhnya terhadap Indonesia" ..
Mungkin Bapak bisa membantu, dan sharing informasi tentang perminyakan..terima kasih sebelumnya
Muhaimin Zulhair (mimin)
jul_indonesia@yahoo.com
Silahkan Bung Mimin,
Email saja ke blubiantara@yahoo.com
silahkan disampaikan apa yang bisa & perlu di share.
salam,
Benny
Dear Pankai,
For the time being, there is no english version, but you can simply copy paste the URL address to google translate.
Post a Comment