Friday, October 20, 2006

Libya - 3rd round bidding for EPSA

NOC Libya pasang iklan gede di mingguan Upstream (25 Agustus 2006) berupa undangan buat semua perusahaan minyak internasional (IOC) untuk berpartisipasi di putaran 3 EPSA. Putaran ketiga ini ditunggu oleh banyak IOC, seperti halnya putaran 1 dan 2 sebelumnya, lihat posting sebelumnya.

Libya memang jadi sasaran IOC karena prospectivitynya tinggi, cadangan minyaknya (proven reserves) mencapai 39 milyar barel. Wou.!
Libya aktif mengundang investor dalam rangka mengejar target produksi mereka yang diharapkan mencapai 3 juta per hari pada akhir dasawarsa ini, saat ini produksi mereka sekitar 1.8 juta barel per hari.

Dengan prospectivity yang tinggi, banyak yang bilang persaingan IOC akan alot, ada yang bilang fiscal terms di Libya ini termasuk sangat ketat. Menarik mengutip pernyataan Dr. Shokri Ghanem (kita singkat SG - orang nomor satu untuk urusan minyak Libya - beliau ini ternyata alumni OPEC juga, dia pernah kerja buat OPEC secretariat di Vienna akhir tahun 90-an), simak kutipannya wawancaranya dengan PIW, September 25, 2006.

PIW: “Libya is something of a darling of the IOCs right now but they say the terms you are negotiating are very demanding. So how do you see relations developing between the IOCs and countries like Libya that have the big reserves?”

SG: “We didn’t negotiate very tough terms. We did not dictate anything and left it to the oil companies to bid and compete. To tell you the truth, we were nicely surprised in the first and second license rounds to see that in the production split the companies offered us excellent terms, better than what we were expecting. It wasn’t we who decided. Some companies took blocks at a split of 93% to 7%”.

Dengan model competitive bidding, Libya memang tidak menetapkan berapa profit split-nya, silahkan IOC masukin sendiri berani menawar berapa, dari statemen SG diatas, kita tahu betapa IOC menganggap bahwa blok Libya ini sangat prospektif, dengan berani “berkorban” ngambil share yang begitu kecil.

Belajar dari pengalaman 2 putaran sebelumnya, untuk putaran 3 kali ini, penilaian tidak melulu dari profit split, tapi juga dari work commitment dan signature bonus sebagai faktor penentu. Dengan demikian ikut model yang umum sebenarnya - yang biasa dipake worldwide, dimana masing masing faktor tersebut dikasih bobot, kemudian baru di ranking.

Yang menarik dari pengalaman putaran 1 & 2, banyak sekali pemain baru yang ikut dan menang, baik dalam konsorium maupun sebagai sole bidder (termasuk Medco dan Pertamina). SG juga bilang kalau mereka meng-encourage perusahaan kecil untuk ikut, biar pemainnya nggak yang itu itu aja. Mereka khan pernah pengalaman betapa nggak enaknya di embargo sama Amrik, jadi nggak baik tergantung sama beberapa gelintir negara saja. So, kita liat aja gimana nanti hasil putaran ketiga ini.

No comments: