Saturday, July 15, 2006

Regressive & Progressive System

Ketika kita membicarakan fiscal term, sering kita dengar istilah sistem yang regresif dan progresif, makhluk apa pula ini? Seperti kita ketahui, pembayaran pembayaran atau setoran atau payment yang diterima oleh host country (negara) bisa macam macam bentuknya, bisa berupa: biaya untuk memperoleh data data dalam rangka ikut tender penawaran blok/acreage, signature bonus, discovery bonus, import duties, VAT, royalty, profit oil, tax (income tax, special petroleum tax, etc). Tentu saja tidak semua negara mengenakan semua setoran diatas, sebagian membebaskan import duties dan VAT, sebagian tidak ada special petroleum tax, malah ada juga yang nggak pake bonus bonusan.

Nah, sekarang bagaimana suatu fiscal term itu disebut regresif?, suatu sistem disebut regresif bila pembayaran pembayaran tersebut diatas tidak terkait langsung dengan keuntungan proyek, sedangkan suatu fiscal term disebut progresif bila pembayaran tersebut terkait langsung dengan keuntungan proyek. Dengan demikian fee untuk pendaftaran, signature & discovery bonus, import duties dan VAT adalah komponen komponen yang regresif, sedangkan profit oil, income tax dan special petroleum tax adalah komponen yang progresif. Tentu saja Contractor senang dengan sistem yang progresif, bagaimana dengan host country, ya kalau bisa banyak komponen regresif nya lah!

Yang perlu kita pahami disini adalah, bila kita membandingkan 2 fiscal terms dari dua negara misalnya, bisa saja keduanya memberikan Government Take (GT) yang sama persis, misalnya 70%, namun dari sisi keekonomian proyek bisa jadi keduanya memberikan hasil yang sangat berbeda, kenapa? ya karena regresif dan progresif tadi, seperti kita ketahui, komponen yang regresif, pembayaran dilakukan dimuka, dengan demikian ini urusannya: time value of money, sistem yang lebih regresif akan menghasilkan parameter keekonomian (NPV, IRR, etc) yang lebih jelek bagi Contractor.

Didalam prakteknya, hampir semua fiscal terms didunia ini mengandung kedua komponen tersebut, baik yang regresif maupun yang progresif, so kalau gitu, bagaimana kita mengenali apakah suatu sistem itu regresif atau progresif? Karena mengandung dua komponen tersebut, yang dapat kita lakukan hanyalah membandingkan besaran relatifnya, bahwa Fiscal terms A, relatif lebih progresif atau regresif dari fiscal term B, C atau D dan sebagainya.

Ada paper bagus (SPE Paper 52958, Utilizing Discounted Government Take Analysis for Comparison of International Oil and Gas E&P Fiscal Regimes, William J. Rapp ; Boris L. Litvak, George P. Kokolis ; Ben Wang) mengenai metoda untuk mengkuantifikasi ini dengan suatu indeks yang disebut Front-end Loaded Index (FLI), dimana FLI (dalam %) didefinisikan sebagai: (DGT/GT) - 1

DGT adalah Discounted Government Take, sedangkan GT adalah Government Take (undiscounted).

Makin besar indeks FLI, makin “front-end loaded” suatu fiscal terms, atau dengan kata lain, makin menuju kearah “regresif”. Dengan rumus FLI ini, kita bisa menghitung semua fiscal term di beberapa negara, di plot, kemudian bisa di analisa lebih jauh, mana yang cenderung progresif mana yang cederung regresif, apa yang jadi penyebab utamanya, etc, etc..!.