Sunday, September 10, 2006

Oxford Energy Seminar - 1

3 September 2006

Hari ini berangkat ke Oxford, rencananya mau ikutan 28th Oxford Energy Seminar yang diadakan di St. Catherine's College, Oxford, mulai tanggal 4 sampai 14 September 2006. Flight ke Heathrow mestinya jam 19.45, eh pas nyampe di airport liat ke layar pengumuman, flight nya di delay 2 jam, wah bisa nyampe tengah malem ini. Nyesel juga jadinya pilih Austrian Airline (OS), tadinya mau naik British Airline, cuma karena OS last flight-nya lebih malem (19.45) , maka dipilih OS, nggak tahunya malah kemaleman.. yo wis..!

Nyampe Heathrow jam 12.00 tengah malem, sopir taxi udah nunggu karena memang sebelumnya sudah email ke Oxford minta dijemput taxi, nyampe St. Catherine's College jam 2 dini hari, perjalanan nggak nyampe 1 jam, ongkos taxinya £ 120, termasuk biaya nunggu dan parkir, mahal banget ya - apalagi kalau di rupiah-in, untuk jarak yang cuma sekitar 72 km.

Pas nyampe, rupanya ada juga perserta yang baru nyampe, akomodasi gimana?, wah jangan harap yang kelas hotel bintang 4 atau 5, namanya di kampus, ya kelas mahasiswa lah, di kamar nggak ada TV, kulkas, alakadarnya pokoknya, nggak kaget sich, karena sebelumnya udah dibilang kalau semua peserta harus menginap di akomodasi yang sudah disediakan, supaya bisa interaksi dan akrab satu sama lain, buat aku sich oke oke aja, jadi inget zaman kost.

St. Catherine's College

4 September 2006

Hari pertama, perkenalan oleh Profesor Robert Mabro, dia ini yang meluncurkan program oxford energy seminar sekitar 28 tahun yang lalu, jumlah peserta 67 orang dari 28 negera, mulai dari IOC, NOC, institusi pemerintah, swasta, konsultan, dll. Metoda perkenalannya unik, karena peserta tidak mengenalkan diri masing masing, tapi dikenalin sama Prof. Mabro, memang sebelumnya semua peserta sudah mengirimkan CV nya, jadi ceritanya dihapalin sama si profesor ini, terus dia keliling, satu per satu dia kenalin luar kepala (nggak pake catetan). Dia hapal background dan kerjaan masing masing peserta, sampai peserta pada bingung, kok hapal ya?, padahal sudah tua sekali (lebih 70 tahun), kalau 6-7 orang sich oke, ini 67 orang, hapal semua.. wah wah..

Sesi Pagi diisi oleh Christopher Allsopp, dia Direktur Oxford Institute for Energy Studies, topik yang dibawakan mengenai "world economy", sesuai judulnya, ya mengenai ekonomi makrolah, bangsanya GDP, inflasi, kebijakan fiskal dan moneter, dll. Setelah presentasi 1 jam dilanjutkan sesi tanya jawab, pertanyaan lebih banyak mengenai kaitan ekonomi makro dengan harga minyak, jadi kira kira pertanyaan gini: kok kenaikan harga minyak tidak terlalu memicu inflasi?.

Sesi kedua diisi Profesor Peter Davies, chief economist BP, judul presentasinya, "quantifying energy", Peter banyak bicara mengenai sejarah harga minyak, baik dalam real maupun nominal price, terus bahas energy prices, energy market drivers, etc, menarik sich, cuma banyak slides sebenarnya nggak terlalu asing, karena aku udah terlalu sering lihat presentasi yang model gini di kantor.

Tanya jawab cukup alot, khususnya mengenai supply vs. demand, perkiraaan harga minyak, pengaruh downstream terhadap harga minyak. Kalau ditanya prediksi, dia nggak bisa jawab juga, terlalu banyak faktor katanya, kalau itu mah semua juga tahu he he.. Salah satu pertanyaannya kaya gini, kalau supply demand udah pas, investasi downstream yang sekarang sedang berjalan mulai online, apakah harga minyak nantinya akan segera turun menuju ke titik keseimbangan baru?.

Intermezzo dikit, bedanya dukun sama analyst apa ya?, kalau dukun disuruh meramal, mantab, PD aja!, nggak banyak "If (jika)" nya, kalau analyst disuruh prediksi, maka banyak "If" nya, kalau ditanya trend harga minyak gimana?, jawabnya tergantung skenario, "If" pesimis, sekitar 30, if optimis, sekitar 100, jadi range-nya 30 - 100, enak banget ya jadi analyst he he.

Nah sesi ketiga hari ini, diisi oleh mantan boss saya, Dr. Adnan Shihab-Eldin, dia mantan Akting Sekjen OPEC, juga Mantan Direktur Riset OPEC., kayanya dia ogah pensiun, buktinya masih seneng presentasi sana sini. Satu yang saya kagum dari beliau ini, walaupun latar belakang pendidikannya nuklir, pengalaman sebelumnya juga di nuklir, pas dia pindah ke OPEC, dia belajar cepat banget, emang orangnya rada workaholik, tapi dasar pintar kali, dalam waktu singkat dia sudah paham seluk beluk industri energi umumnya dan indutri migas khususnya, quick learner..

Presentasi beliau mengenai "CO2 and Oil Industry", lebih banyak menyoroti masalah emisi carbon dan proposal bagaimana mengatasinya. Secara konseptual - bolehlah, cuma masih harus dikaji lagi aspek teknis dan ekonomisnya, intinya bagaimana menginjeksikan lagi CO2 ke subsurface, lebih bagus lagi kalau dalam bentuk proyek EOR (CO2 injection), idenya khan sambil menyelam minum air, emisi karbon berkurang recovery faktor minyak meningkat. Tapi tentu prakteknya nggak akan semudah itu, masih perlu riset lebih jauh, step by step, nggak semua reservoir cocok untuk proyek EOR kaya gini, CO2 bisa bikin korosi, sumber dan transportasi CO2 nya gimana. Wah masih panjang ceritanya, biar negara majulah yang mikirin, khan yang duluan ngerusak lapisan ozon itu negara yang sekarang udah maju, setelah rusak, baru masalahnya dijadikan global, negara berkembang (yang belum sempat merusak he he) sekarang diajak mikirin....

No comments: