Wednesday, September 20, 2006

Oxford Energy Seminar - 5

13 September 2006

Sesi satu oleh Arjun Murti, managing director Goldman, Sachs & Co, judulnya menarik: oil prices and the future: how high is too high?, nama arjun ini belakangan populer di kalangan analis perminyakan karena muncul dengan teorinya yang dia sebut "super spike", dimana dia meramalkan harga minyak akan segera mencapai 105 $/bbl, belakangan dia sedikit merevisi menjadi range antara 80 - 105 $/bbl.

Arjun ini merasa pesimis dari sisi supply, menurut dia sebagian besar lapangan udah mature, otomatis akan turun secara alamiah, kapasitas cadangan (spare capacity) juga sudah nggak ada, beberapa area yang potential untuk meningkatkan produksi akan terkendala dengan masalah politis dan keamanan (geopolitik), oleh sebab itu dia memperkirakan harga minyak bakalan naik. Apa yang dikatakan beliau ini, bertolak belakang dengan apa yang dikatakan Ivo Bozon dari McKinsey yang memberikan presentasi tanggal 5 September minggu lalu. Kalau McKinsey ramalannya harga minyak akan segera turun, karena menurut mereka supply cukup, demand growth nggak sebanyak yang diperkirakan sebelumnya, beberapa mega project akan segera online, kendala refinery juga akan segera teratasi, so harga minyak akan turun lagi.

Asyik khan rame, kalau semua orang forecastnya sama, malah nggak rame, kalau ini bertolak belakang, baru asyik, siapa yang salah siapa yang benar? bisa aja dua duanya bener, jadi moral ceritanya: "what goes up - must go down", mungkin saat ini masih dalam periode going-up menurut teori super-spike nya si arjun, sementara si ivo ngeliat, sebentar lagi udah mau go down. ..ya boleh boleh aja.. asal ada reasoningnya!.

Sesi kedua oleh Adrian lajous, Direktur Oxford Institute for energy studies, mantan boss nya Pemex. Dia bicara mengenai industri migas di meksiko, spt kita ketahui meksiko ini produksinya termasuk gede, diatas 3 juta barel per hari, jadi 3 kali lebih gede dari produksi kita. Problem utama mereka adalah kurangnya eksplorasi, sejak 5 tahun terakhir (2001 - 2005) praktis tidak ada tambahan cadangan baru. Seperti kita ketahui, bahwa hanya Pemex yang berhak produksi minyak, jadi saat ini IOC masih belum boleh masuk, ada wacana disana untuk mengundang investor lewat model PSC, tapi sejauh ini masih terkendala legislasi. Jadi kelihatan belum akan dibuka untuk umum sementara ini. Pernah ada model servis kontrak, cuma kelihatannya kurang begitu sukses. Sebenarnya, kalau meksiko mau meningkatkan eksplorasi, salah satu alternatifnya ya ngundang IOC lewat mekanisme PSC, tapi kalau legislasinya bilang kaga' boleh, mau diapain broer.!!

Setelah lunch break, sesi siang diisi oleh Yoshiyuki Iwai, Director General, Dept of Natural Resources and Fuel, Jepang. Presentasinya mengenai "new japan energy strategy". Intinya ada lima 1. mengurangi ketergantungan pada minyak bumi (dibawah 40% pada tahun 2030), 2. mempertahankan atau meningkatkan share energi nuklir untuk sektor kelistrikan dari kondisi saat ini sebesar 30 - 40%. 3. meningkatkan efisiensi energi pada level 30% atau lebih pada tahun 2030. 4. mengurangi ketergantungan pada minyak untuk sektor transportasi menjadi dibawah 80%. 5. meningkatkan pengembangan energi diluar jepang melalui rasio kapital domestik per energi impor menjadi 40%. Kemudian dia bahas detail satu per satu bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Menarik, karena jepang ini termasuk consuming country yang penting - pro aktif & kooperatif. Nggak heran untuk oxford energy seminar ini aja, dari 67 orang eserta, berdasarkan warna negara, jepang paling banyak, mereka ada 6 orang. Temen temen saya selama disana ya orang orang jepang ini, karena kok paling cocok kalau diajak jalan jalan he he..

Sesi berikutnya oleh Andrew Gould, Chairman & CEO Schlumberger, judulnya: improving performance - mitigating risk, apalagi kalau bukan membahas pengaruh pengembangan teknologi perminyakan terhadap kinerja lapangan, ya macem macem lah teknologinya, kalau saya sebut satu satu, nanti saya dikirain sales nya schlumberger he he..

Sesi terakhir merupakan presentasi dari masing masing group terhadap kasus kasus yang harus dipilih, lumayan seru!


14 September 2006

Nggak terasa ini hari terakhir!

Sesi pagi berupa diskusi dengan Prof. Robert Mabro, topiknya bebas, silahkan tanya apa aja, seperti biasa, robert akan menjelaskan panjang lebar tentu disertai dengan humornya yang khas.

Sesi kedua diskusi oleh Nordine Ait Laoussine, Mantan menteri energi algeria yang sekarang jadi konsultan, topiknya mengenai OPEC - apakah cukup effektif?

Seteklah lunch break, sesi siang diisi dengan diskusi kelompok dan presentasi masing masing group, seperti biasa, suasananya alot, serius tapi banyak lucunya juga.

Sesi terakhir, diskusi dengan Jeroen van der veer, CEO Royal Dutch Shell, topiknya apalagi kalau bukan IOC dan NOC, apa sich alasan utama host country untuk mengundang IOC berpartisipasi?, apakah alasan klasik, seperti: modal, keahlian, pengalaman dan manajemen masih valid, bukankah modal bisa dicari, keahlian demikian pula, tinggal panggil saja beberapa konsultan, service company, etc.. bagaimana dengan pengalaman? ah sebagian besar negara udah puluhan tahun bergelut dengan bisnis migas, so kenapa repot repot manggil IOC?. Perdebatan seperti ini cukup seru, apalagi beberapa pakar lain ikutan nimbrung seperti Adrian Lajous dari Oxford, Mike Daly dari BP International serta mantan menteri venezuela. Kelihatannya sebagian besar sepakat (tentu nggak semua) bahwa alasan klasik sudah tidak terlalu relevan lagi, kelebihan utama IOC bukan disitu, kelebihan IOC itu ya di "how to manage risk", bukankah industri migas sarat dengan resiko, nah kemampuan me- manage resiko ini yang berupa integrasi dari hal hal diatas (modal, skill, management) diperoleh dari akumulasi jam terbang yang jauh lebih lama ini - membuat IOC sedikit beda.

Ya mungkin bener juga, namun bagi beberapa negara, nggak ada tempat buat IOC!, seperti: Saudi Arabia dan Meksiko, sampai saat ini masih tertutup buat IOC, kalau Saudi Aramco, mereka kerjain sendiri, ada beberapa gelintir expat, cuma sebagai konsultan, jumlahnya sedikit sekali, lagian buat mereka nggak perlu IOC, disana resiko rendah, biaya juga rendah, dikerjain IOC, malah jadi mahal takutnya. Jadi bagaimana kedepannya IOC ini, khususnya akses terhadap cadangan, apakah host country akan cenderung memprioritaskan NOC?, menurut saya sich- iya, peran IOC akan tetap besar, tapi porsi IOC yang gede gede (major IOCs) kelihatannya akan semakin menurun, karena sekarang banyak juga bermunculan IOC yang relatif kecil, nantinya pangsa pasar mereka menurut saya akan meningkat, karena biasanya IOC yang kecil, lebih siap menerima return yang sedang sedang saja, kalau IOC gede, mereka maunya returnnya relatif lebih tinggi. NOC bagaimana? peran NOC akan lebih besar pada masa yang akan datang. Jadi petanya kira kira gini: kalau dari sisi "pie chart" produksi, NOC akan meningkat, IOC kecil kecil akan meningkat sementara IOC gede akan menurun. Ini perkiraan saya lho!

Malamnya ada resepsi dan final dinner, nggak terasa, 12 hari seminar intensif ini selesai juga, capek tapi seneng banyak ketemu teman baru disini, jadi inget katanya Nader Sultan, ketua seminar, mantan CEO kuwait petroleum company (KPC) yang selama 12 hari memandu semua sesi dengan sangat baik, lugas disertai joke yang oke punya. Pesannya cuma satu: keep in touch !

No comments: